Sebuah Refleksi

Wikaranosa Supomo
1 min readFeb 24, 2019

--

Belakangan ini terlalu lelah untuk sekadar menulis atau membaca. Banyak tuntutan-tuntutan yang menarik tanganku hingga keseleo. Banyak bentak dan juga marah dialamatkan padaku dan masuk di beberapa kotak masuk suratku. Perasaan dan juga pikiran semakin carut marut bahkan setelah tahun baru ini.

Contoh nyata bahwa belakangan ini aku memang tidak baik-baik saja adalah medium ini. Sudah berapa lama tidak ada tulisan baru di sini? Sebulan? Dua bulan? Nyatanya malah sudah nyaris tujuh bulan.

Kesibukanku menelanku sendiri.

Sebenarnya aku sedang mengerjakan sebuah novel, namun terhenti karena kesibukanku yang lain.

Oh tidak, itu hanya alibi. Mau tau alasan aslinya?

Takut,

Aku takut menerima kenyataan bahwa tulisanku jelek. Ya memang sesampah itu alasannya.

Tapi tenang, aku akan merefleksikan hal ini lebih jauh. Setelah mendengar soundtrack middle earth lagi, aku ingin menulis.

Wish me luck

Sign up to discover human stories that deepen your understanding of the world.

Free

Distraction-free reading. No ads.

Organize your knowledge with lists and highlights.

Tell your story. Find your audience.

Membership

Read member-only stories

Support writers you read most

Earn money for your writing

Listen to audio narrations

Read offline with the Medium app

--

--

Wikaranosa Supomo
Wikaranosa Supomo

Written by Wikaranosa Supomo

Akan menulis apabila ada isi kepala

No responses yet

Write a response